Yang udah mengikuti sepak terjangku secara langsung via blog, FB atau dunia nyata pasti tahu kalok aku sama kunci cs (kunci, gembok, pager, pintu dll) itu ndak jodoh kayak dewa kerang sama squidward ciyuuuus~ g percaya, tanya deh sana….
Tiap kali aku bilang “Kuncikuuuuuu….”
Itu baru kata pertama dari sekian kata selanjutnya,…tapi pasti anak2 langsung bilang “Maneh?!” tanpa merasa perlu menanyakan apa yg terjadi dengan kunciku…mereka tahu pasti kalok aku pasti kancingan di luar rumah atau lebih gomiknya lagi, di dalem rumah *miris memang….ada prihatin ke aku dan mau nyangkok sedikit otaknya ke otakku supaya aku faedah dikit ga?*
Hari itupun terjadi DRAMA antara aku dan kunci rumahku…kalo bisa dibilang spesifik se kunci kamar-rumah-pager (yg urgent benernya kamar sama pager…karena rumahku udah jadi kos-kosan dan kamarku letaknya terpisah bagaikan garasi yg dirombak jadi kamar *ya emang se*, jadi bisa langsung masuk)
Pada suatu hari di awal liburan semester ini, aku memutuskan untuk ikut paduan suara yg diikuti mas felix dengan perhitungan menghabiskan waktu liburan dengan faedah atau kangen sama paduan suara yg selama ini kuabaikan yaaaaah, pilih yg manapun oke se~
Paduan suara yang diikuti sama mas felix, judulnya Surabaya Singer. Itu Paduan suara indie yg sama indie-nya kayak tim yosakoiku, Shibuya (PROMOSI!!! Ayuk daftar ayuk daftar!! Anggotanya cantik-ganteng!! Yang cowok cantik, yang cewek ganteng #LHAH?! *abaikan aku, tapi jangan abaikan promosiku*)…yang intinya se paduan suara (dan yosakoi) yg membiayai diri mereka sendiri kalok mau tampil~
Naaaah, hari itu hari Jumat awal liburan dimana aku harus dateng buat audisi. Dan ya ampuuun, benernya aku udah psikosomatis gara2 udah lama nggak nyanyi ala paduan suara….biasae mah cuma main ecek2 buat cari cepek’an…mursidah banget aku akhir2 ini #tepukjidat. Eh, ada yg gak tau psikosomatis g? Buat yg udah familiar sama istilah psikologi mungkin paham…tapi karena blogku sering jadi tempat nyasar makhluk2 tak bersalah yang hidup dengan pandangan hidup yang lurus bagaikan mi goreng, lebih baik kujelaskan…ehem ehem!! PSIKOSOMATIS>> keadaan dimana kamu merasa sakit padahal ndak *singkat padat jelas kan?*….hmmmmm, buat lebih gampangnya. . . .pernah ndak kamu presentasi atau tampil apa gtu di depan khalayak ramai (dance boleh, nyanyi boleh, ngeband boleh, bahkan goyang kayang juga boleh)…dan di saat kayak gitu kadang2 kita kan deg-deg an sampek keringet dingin, atau bahkan ada juga yg sampek ngerasa perutnya tiba-tiba sakit sampek2 kangen sama kamar mandi atau ngerasa mual dan ngehindari kewajiban tersebut…kalok pernah, itu namanya psikosomatis~ tenang saja, itu wajar…yg gak pernah ngerasain tuh yg gak wajar =___=) antara mereka itu cyborg atau mereka pasrah…
Audisinya se ndak HARA,…tapi kejadian setelahnya yg hara. Jadi hari itu, mafel pinjem harddiskku buat ngopi data dari temennya yg ukuran filenya sampek 30 giga. Dan karena di saat dia mau ngopi harddisknya nyelip dengan lalimnya, mafel mengeluarkan semua isi tasnya…termasuk kunci yang kutitipkan karena gantungannya yg gedhe itu~
Dan. . . . mafel lupa memasukkannya kembali wkwkwkwkwkwkwkwk XD
Jadilah diriku ini terkunci di luar rumah *1st step complete*
Emange aku siapa hah??! Cewek biasa yg bakal nangis di depan rumah sambil ngesot gara2 gak bisa buka pintu? Aku bukan cewek….aku betina *meskipun aku tau kalok pak sam, pak teguh, eka, atau rose baca mereka bakal bilang “KON BENCONG!” yayayaya~ #pasrahsambilngupil*
Menek lah diriku… menek mana? Ya menek pager laaah~ mau menek mana lagi? Menek hatimu? Lebih gampang mbuka pager daripada mbuka hati *eaaaaaa~ #glundungan*
Habis menek pager, kuketuklah pintu rumah samping yg fungsinya seperti kos-kosan itu dengan harapan ada mbak kos yg bisa membuka pintu itu dan aku bisa ke pintu belakang kamarku buat mendobrak pintu yg dobrak-able dan aman itu…
Setelah berhasil masuk kamar dengan cara yang seringkali kuulang dan selalu berhasil itu, aku segera sms pihak berwenang, yaitu mamanda untuk memastikan dimana letak kunci serep kamarku itu…
“Mamanda, kunci serepmu yg buat kamarku itu ada di rumah yangti atau di rumah sepanjang?”
“Di yangti…kenapa mbak? Kuncimu ilang lagi ya?”
Naaaaah, dari jawaban diatas keliatan banget kan kalok salah satu hobiku adalah menghilangkan kunci bagaikan pakek sulap ajaib atau dimakan utuh2…cedih ya~ ya aku se cedih,…yg denger ceritae se pasti ngakak =__=) *teronggok di pojok’an*
Setelah mendapat jawaban kalau kunci serep ada di rumah yangti yang hanya berjarak 15 menit jalan kaki dari kandang beruang, aku memulai hibernasi dengan unyunya~ sebelum bsok harus bangun pagi demi mengesot mengambil kunci serep
. . . . . . . . . . .
. . . . . . .
. . . .
. . .
.
Keesokan harinya…aku bangun jam 6~
Kegiatanku di pagi hari itu dimulai dengan suatu kegiatan yg amat tidak faedah, yaitu menguping tanda kehidupan di sebelah…
KENAPA???! Ya jelas laaah,…. Siapa lagi yang mapu melepasku ke dunia luas yang liar ini selain mbak-mbak kos yang punya kunci rumah sebelah sama kunci pager *walaupun pager itu sebenarnya hakikat keberadaannya bagiku hanyalah penghias depan rumah yg bisa dipanjat dengan sukses jika kau melakukannya sepenuh hati, apalagi dengan penuh cinta dan kasih sayang*
Setelah beberapa saat menguping adanya tanda-tanda kehidupan disebelah, dan tentu saja imbuh menggedor pintu belakang yang menghubungkan ruang sebelah ke ruang belakang (yg terdiri dari kamar mandi, dapur, WC dll yg tak bisa diabaikan oleh manusia tipe apapun yg cukup normal)…dan ndak ada jawaban… sedangkan pintu itu diselot gara2 kapan hari mbak2 kosan itu drama ndak bisa mbuka pintu itu yang akhirnya agresinya itu mematahkan bagian dalam pintu yg menjaga supaya pintu itu menutup (entah apa namanya)…yg mengakibatkan pintu itu harus diselot agar kehidupan mereka tidak dilalimi tikus yang mungkin saja iseng masuk dan memakan kaki mereka…fyuuuh, lengkaplah sudah penghalang kebebasanku *ngusep ingus dengan sedih…2nd step complete…completely locked outside-inside!!*
Padahal aku ada kerja kelompok….sama jalan2 bareng Grace n Eka *penting banget ini!!!!!*
Setelah lelah menggedor pintu dan tidak memperoleh jawaban dari makhluk apapun yg ada di sana,…aku ngelesot nista di sebelah kulkas…ngesot lagi ke tempat yg kena sinar matahari buat menenangkan hati sambil merenungkan sejuta cara untuk keluar rumah tepat waktu buat kerja kelompok…
TELEPON YANGTI BUAT NGANTERIN KUNCI!!!!!!
Sebentar, biar kuluruskan cerita ini… aku bukan cucu durhaka yang meminta neneknya untuk datang menolongnya keluar dari rumah. Aku mau telepon buat minta tolong om-ku yang serumah sama yangtiku buat menolongku dari penjara ini *kadar durhakanya berkurang bukan…paling nggak om-ku bisa naik motor*
Tapi…
Telepon rumah ada di rumah sebelah *lalu antiklimaks~*….aku ndak pernah punya pulsa telepon.., apalagi setelah ada fitur LINE yg mengijinkanku menelepon tanpa pulsa regular *memandang nanar ke arah matahari, berharap doraemon datang menolongku*
Fyuuuh~3
SMS om-ku yang biasanya dirumah juga tidak begitu membantu….di saat kamu sudah 20 menit menanti balasan dan merasa ter-PHP, bukankan itu membuatmu merasa ingin menyerah *lalu ngupil, cethek banget daya tahannya*
………….
OH GOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOD!!! *TRANSLATION>> Oh God!*
Akhirnya aku menemukan satu lagi fitur yang mendadak hadir…
SMS Mamanda – Minta tolong buat telponin yangti dan minta siapapun yg ada di sana buat menolongku – aku bebas!!
Segeralah aku mengirim sinyal S.O.S kepada mamanda
“Mamanda, bisa minta tolong telponkan yangti? Aku ndak bisa telepon soalnya telpon kan ada di rumah sebelah, sedangkan sana diselot sama mbaknya…trus aku nggedor pintu ndak ada tanda kehidupan. Gimana ini? Aku ndak bisa keluar…padahal ada kerja kelompok sama janji keluar sama anak2… Tolong ya ma…”
“Iya mbak, bentar ya”
“Okeeee XD”
“Udah, tungguen bentar”
“Makasih mamanda :-* ”
Dan beberapa saat kemudian om-ku sampek di depan pager sambil menertawakanku LITERALLY… *yg nganter bukan om yang tak sms sebelumnya, ini om yang satunya*
Setelah menemplek pada kaca sebelah pintu yang akhirnya terbuka, mengusap airmata haru pada kebebasan yang akhirnya terbentang dihadapanku, dan dapet sangu dari yangti yang tampaknya mengkasiani cucunya yg terjebak dalam kebodohannya sendiri ini…aku ngambil minum kebelakang dan
CKREK~
Pintu belakang kebuka….ada mbak kos yang keluar sambil kucek2 mata
Aku langsung masuk kamar lagi, ngunci pintu…
Nguncal bantal sama guling yang malang ke tembok sambil menggumpat dalam hati…
WHYYYYYYYYYYYYYY??????!!!!
KENAPAAAAAA???! KENAPA BARU BANGUN SEKARAAAAAANG????!!!!! GAK TADI-TADI AJAAAAAAAAAAAA???!!!! *sambil mengutuk kasur mbak kos yang posesif dan tak kunjung melepasnya*
Setelah itu aku berangkat ngampus, ngeduplikat kunci, kerja kelompok, menceritakan cerita goblik ini ke Eka sama Grace dan dihina-dina tentu saja…
Haaaah~ apa aku nduplikat kunci terus kutitipin Pak RT aja ya? Tapi kok nggak mbois banget ke rumah Pak RT buat ambil kunci pas kancingan…ntar aibku tersebar ke seluruh gang la’an. . . .
Comments